| PADANG - SINGGALANG Lagi-lagi Semen Padang harus berterima kasih kepada Vendry F. Mofu. Gelandang muda asal Papua itu kembali menyelamatkan muka Semen Padang, dalam laga melawan Sriwijaya FC, Selasa (6/3) sore di Stadion H. Agus Salim. Berkat golnya pada masa injury time, telah mengantarkan Semen Padang menang 2-1 dalam laga yang berlangsung panas tersebut. Tak ayal gol “emas” itu disambut membahana oleh ribuan suporter Semen Padang, yang sebelumnya sudah setengah pasrah, kalau tim kesayangan mereka akan tertahan imbang lagi. Ini adalah kedua kalinya pemain yang direkrut dari Persiwa Wamena itu menjadi pahlawan “Kabau Sirah”. Sabtu lalu, Mofu mencetak gol penyama kedudukan jadi 1-1, yang menyelamatkan SP dari kekalahan melawan Persib Bandung. Tidak mengherankan, dua aksi heroiknya itu membuat pemain kelahiran 10 September 1989 itu kini menjadi idola baru pendukung SP. Seusai laga lawan Sriwijaya FC, nama Mofu tak henti-hentinya diteriakan para suporter dan mendapat aplaus paling meriah. Julukan “spesialis gol injury time” pun langsung melekat kepada pemain bernomor punggung 10 ini. Walaupun dua kali jadi pahlawan, namun pemain yang agak pemalu ini tetap merendah.”Tidak ada yang istimewa, hanya karena kebetulan saya mendapatkan bola pada saat yang tepat, sehingga saya bisa menciptakan gol,”kata Mofu, yang dicegat Singgalang saat keluar dari ruang ganti usai laga. Selain itu, pemain yang terdepak dari timnas U-23 ini juga menyebutkan gol yang diciptakannya tak terlepas dari usaha keras semua pemain. “Tanpa mereka saya juga tak bisa apa-apa, gol ini bukan milik saya tapi milik tim dan pendukung Semen Padang,”katanya. Namun secara khusus, Mofu mempersembahkan golnya itu kepada rekannya di lini tengah SP, Yu Hyun Ko yang terkena kartu merah dalam pertandingan lawan Sriwijaya FC. “Jujur saja, Yu merupakan teman bermain yang sangat baik. Tapi begitu dia keluar, saya termotivasi untuk bermain lebih baik. Saya kira gol ini layak untuknya,”kata Mofu. Soal masa depannya di Semen Padang, Mofu mengaku sangat betah bergabung dengan tim asal Sumatra Barat ini. Dia berjanji, akan selalu berupaya memberikan yang terbaik untuk Semen Padang. “Selama saya masih dipercaya pelatih, saya siap memberikan seluruh kemampuan saya untuk Semen Padang,” kata pemain yang sempat menghadapi “perang bathin” ketika dipanggil seleksi timnas U-23, antara keinginan membela timnas dan membela klubnya. Tapi nampaknya dia memilih untuk total di klubnya, walaupun harus terdepak dari timnas. (102/009) |
0 komentar