You Are Here: Home» Semen Padang » KADO SATU ABAD

PADANG- Walau tidak juara Divisi Utama tapi lagu We Are The Champions yang dinyanyikan grup legendaris asal Inggris, Queen layak dikumandangkan kepada skuad Semen Padang. Kenapa tidak, sudah 2 tahun pecinta sepakbola di Ranah Minang menginginkan klub sepakbola asal Sumbar bermain di kasta tertinggi bal-balan nasional. Keinginan masyarakat Sumbar itu terwujud sudah.

"Lah lamo bana awak indak maliek tim urang awak live di televisi. Tim-tim urang sae diliek salamo ko," komentar Eri Datuak yang sehari-hari berjualan nasi goreng di Jalan Veteran Padang itu.

Alhasil keinginan Eri tersebut dan masyarakat Minangkabau sudah terwujud musim depan. Semen Padang berkompetisi di Indonesia Super League (ISL) musim 2010/2011.

Begitu keluar dari pintu kedatangan domestik Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Katapiang, Padang Pariaman Minggu (30/5) sekitar pukul 15.00 WIB sekitar 150 lebih pendukung setia The Kmer's dan Spartacx's menyambut para punggawa yang berjuang keras itu. Tidak ketinggalan pula mantan Dirut PT. Semen Padang Endang Irzal menyematkan kalungan bunga kepada kapten tim yang juga urang sumando awak Antonio "Toyo" Claudio.

"Terima kasih kepada pemain. Ini kado istimewa bagi perusahaan. Bukan saja direksi dan karyawan PT. Semen Padang menginginkan tim ini ke ISL tapi seluruh masyarakat Sumbar dan perantauan Semen Padang bermain di kasta tertinggi sepakbola," komentar Endang Irzal.

Perjuangan pemain cukup luar biasa. Sejak kompetisi musim ini hingga semifinal Divisi Utama cukup besar cobaan dan rintangan bagi anak-anak Bukit Karang Putih itu. Tapi semua itu bisa dilalui pasukan Arcan Iurie dengan tiga asisten pelatih Nil Maizar, Zulkarnaen Zakaria dan Heryanto Sindra dengan happy ending. "Alhamdulillah semua hadangan dan cobaan itu bisa kita lalui. SP layak ke ISL musim depan," tutur Asdian, ST manajer tim.

Ungkapan terima kasih juga disampaikan Ketua I SP Ir. H. Toto Sudibyo. "Kami tanpa dukungan dan kritik dari rekan media maka saya yakin mugkin prestasi SP tidak akan seperti ini, terutama saat kritis menyelamatkan persoalan Enjang Rohiman (ER7) maupun masalah-masalah lainnya. Semoga ke depan wartawan selalu mensuport tim baik dari luar maupun dari dalam," ungkap Toto.

Bukan saja pemain yang berdebar-debar jantungnya saat memperebutkan posisi ketiga kontra Persiram, Sabtu petang lalu. Masyarakat Sumbar yang menyaksikan siaran langsung di ANTV kala itu juga tidak kalah badampuang-nya. Bahkan warga Minangkabau di Bekasi juga mengalami hal itu. "Baa ko, gagal lo liak SP ko," tutur Purwanto yang mengontak Singgalang. Apalagi saat itu permainan SP jelek dibanding saat jumpa Deltras. Saking cemasnya Aji hampir saja mematikan televisinya karena permainan SP kacau. "Mau saya matikan saja televisi ini rasanya," tulis Aji dalam SMS-nya ke Singgalang.

Tapi begitu gol tercipta pada menit 80 hasil sepakan 12 pas Edward Junior Wilson spontan saja pecinta melonjak kegirangan. "Semoga info teman saya salah lagi, biar main jelek tapi lolos ISL. Dan hal itu fakta terjadi. Selamat Semen Padang," tulis kawan saya Muliadi salah seorang pelatih sepakbola menulis SMS pula kepada saya. "Kami warga Minang di Bekasi sujud syukur atas lolosnya SP ke ISL musim depan," katanya. Bahkan ada yang kirim SMS singkat saja, Alhamdulillah.

SMS ke Singgalang saat itu cukup banyak. Ungkapan terima kasih juga berdatangan dari para pemain. "Terima kasih kepada pecinta SP atas doa dan supoortnya yang tidak pernah henti-hentinya," tutur gelandang tengah SP Hengki Ardiles.

"Kami melawan Persiram itu mempertaruhkan semuanya. Biar capek dan mengalami cedera kaki tapi demi satu tiket ISL," tulis striker lokal Febri Setiadi Hamzah.

Usai penyambutan bak pahlawan perang pulang dari medan pertempuran di BIM kemarin itu maka sebanyak 50 sepeda motor plus mobil yang diisi The Kmer's dan Spartak's melakukan konvoi ke mess tim Indarung Padang. "We ara the champions....we are the champions...Semen Padang. (Dede Amri)
Tags: Semen Padang

0 komentar

Leave a Reply